Selasa, 13 September 2011

Industrial Style


Revolusi Industri yang dimulai pada tahun 1789 di Perancis adalah tonggak sejarah penting dalam sejarah peradaban manusia. Pabrik-pabrik berdiri dengan kokoh mengandalkan mesin sebagai tenaga produksi utama menggantikan manusia. Era dimulainya industrialisasi yang mengubah pandangan dan gaya hidup manusia pada saat itu.

Seperti biasa setiap masa selalu meninggalkan jejak pada kebudayaannya, demikian pula pada era ini. Elemen-elemen interior dan perangkat rumah tangga mengalami perubahan besar dari segi desain maupun cara produksi. Produk furniture dan peralatan rumah tangga mulai diproduksi massal menggunakan tenaga mesin dengan hasil yang lebih presisi dan garis yang lebih simple.

Pada saat ini banyak penataan interior yang ingin bernostalgia kembali pada masa kejayaan itu, hal itu tidak lepas dari kekhasan desain dan suasana yang diciptakannya. Spirit yang dirasakan pada style ini terasa berenergi yang dibangun dari etos kerja dan inovasi.

Furniture & Aksesori

Material besi , baja, aluminium dan unsur logam lainnya menjadi trend untuk di explore sebagai material utama pada era itu. Kursi, meja dan lemari banyak menggunakan besi untuk konstruksi utamanya yang di padankan dengan kayu sebagai panel sheet nya. Garis desain simple dengan pola form follow fungtion , Warna – warna yang digunakan juga warna-warna natural materialnya.

Aksesoris ruangan seperti lampu gantung, standing lamp juga mengutamakan fungsinya. Sarang lampu yang berfungsi untuk memfocuskan cahaya lampu malah menjadi aksen yang khas, tanpa perlu ornamen tambahan lain.

Interior

Untuk mendapatkan atmosfer di sebuah pabrik, finishing lantai dibuat senatural mungkin laiknya lantai kerja. Finishing acian semen(floor hardener) atau lantai bilah papan yang dibiarkan unfinished dapat menghadirkan kesan seperti didalam pabrik.

Pilihan warna dinding banyak menggunaka palet warna gelap, seperti abu-abu, palet warna-warna tanah bahkan warna hitam. Material dinding plesteran halus tanpa dicat atau dinding bata tanpa plester juga bisa menjadi pilihan. Layangkan imajinasi anda di sebuah pabrik atau gudang dengan dinding yang kusam dan berabu.

Plafond dibiarkan unfinished tanpa menggunakan ceiling atau plafond. Konstruksi lantai diatasnya atau konstruksi penutup atap sebaliknya dibiarkan expose. Instalasi listrik dan plumbing yang ada di plafond dibiarkan menjadi bagian dari nilai estetis sebuah ruangan, bahkan dapat dijadikan aksen ruangan dengan mencat panel dan pipa plumbing tersebut dengan warna-warna dasar yang cerah seperti warna merah dan kuning.


Kesuksesan penataan ruangan ini adalah bagaimana menerbangkan imajinasi anda kesebuah pabrik atau gudang sehingga sprit industrial yang kental dengan etos kerja, ketekunan dan innovasi terasa hadir di ruangan yang anda tata.

(seperti yang dimuat di tabloid 'Huniaku', author : Syahbuddin Pulungan, ST)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar