Kamis, 06 Oktober 2011

DESK CORNER

Kadangkala pekerjaan kantor yang menumpuk menuntut kita terpaksa untuk membawa pulang pekerjaan kantor kerumah, atau sekarang ini banyak eksekutif yang mengendalikan bisnisnya dari rumah. Hal ini semakin menambah daftar panjang kebutuhan ruang untuk sebuah rumah hunian yang ideal.

Untuk rumah yang mempunyai space yang luas anda dengan leluasa dapat menyisihkan ruangan untuk home office. Tapi lain halnya apabila rumah anda mempunyai luasan yang terbatas, sementara kebutuhan untuk ruang kerja tetap menjadi prioritas. Hal itu sebenarnya tidak akan menjadi masalah apabila kita pandai menyiasatinya dengan menghadirkan ‘desk corner’ atau sudut meja kerja.

Seperti namanya desk work corner hanya membutuhkan salah satu sudut ruangan untuk meletakkan meja, kursi dan lemari arsip. Biasanya sudut ruangan yang digunakan untuk ruang kerja ini adalah ruangan yang sifatnya privat, seperti dikamar tidur agar terhindar dari gangguan pada saat anda bekerja. Akan tetapi apabila kamar tidur anda juga tidak cukup luas, anda dapat memanfaatkan ruangan yang sifatnya semi privat seperti diruang keluarga atau bahkan memanfaatkan space yang jarang digunakan seperti dibawah tangga dll.

MENATA DESK CORNER

Konon meja kerja adalah cerminan dari kepribadian seseorang, dari susunan dan penataannya kita dapat mengetahuitaste sampai profesi seseorang. Secara tak sadar pemilihan furniture dan aksesories serta bagaimana anda menatanya akan menunjukkan kepribadian anda. Misalnya meja kerja seniman yang akan berbeda jauh dengan meja kerja seorang engineer dll.

Furniture yang dibutuhkan untuk menciptakan sudut meja kerja anda adalah ; meja kerja, kursi kerja yang ergonomis, lemari arsip dan aksesories pelengkap seperti jambangan bunga, frame lukisan dll. Pilih furniture dan aksesories sesuai dengan tema ruangan serta image yang ingin ditampilkan. Misalnya gaya neo classic untuk menegaskan bahwa anda orangnya elegant dan senang akan detail. Hal ini penting apabila sewaktu-waktu rekan kerja atau client anda datang berkunjung kerumah, anda bisa menjual citra anda.

Hal yang penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah sumber cahaya. Kegiatan baca tulis membutuhkan pencahayaan maksimal. Pilih sudut meja kerja anda didekat jendela agar dapat memaksimal cahaya alami disiang hari. Untuk sumber cahaya listrik gunakan table lamp agar cahaya lebih focus dan tidak menyilaukan ruangan. peralatan kerja yang membutuhkan arus listrik dan line cable seperti printer, line telephone, internet dll sebaiknya diletakkan pada sisi yang paling dekat dengan sumber arus agar meja tetap terlihat rapi dan kabel tidak malang melintang dibawah meja.

Untuk mempertegas sudut meja kerja anda pertegas salah satu bidang dinding sudut ruangan dengan warna yang lebih tua dari sekitarnya atau memajang lukisan dan frame foto yanga akan mejadi latar meja kerja anda. Alternative lain adalah membuat 'batas teritory' dilantai dengan memasang karpet atau membedakan material lantai sehingga sudut meja kerja anda lebih terasa meruang. selamat berkreasi!

Selasa, 04 Oktober 2011

WALKING CLOSET

Koleksi pakaian dan aksesories yang bertumpuk terkadang membuat kita ‘pusing’ untuk menyusunnya dilemari. Susunan pakaian dan aksesories yang semrawut menjadikan kita sulit untuk me ’manage’ dengan rapi. Namun hal yang berbeda akan kita temui manakala berkunjung ke butik, walaupun koleksi pakaian dan aksesories yang ditampilkan ‘ramai’, Koleksi pakaian tetap tersusun rapi dan artistik di display cabinet, hingga kita betah berlama-lama memilih pakaian di butik.

Hal itu disadari betul oleh kalangan ‘the have’ , sehingga rumah-rumah mewah danexclusivesekarang ini tidak ketinggalan menambahkan ruangan walking closet atau wardrobe roomdalam daftar kebutuhan ruangnya. Ruang ini khusus untuk mendisplaykoleksi pakaian dan aksesories saja sehingga tersusun rapi dan artistik seperti halnya counterbutik.

Walking closet seperti namanya, terdapat pada ruang yang menghubungkan kamar mandi dengan kamar tidur. Diharapkan setelah selesai melakukan ritual mandi, anda akan langsung masuk kesuatu ruangan dimana anda bisa memilih dengan leluasa koleksi pakaian dikenakan.


TIPS MENATA WALKIN CLOSET

  • Rencanakan ruang yang bersebelahan dengan kamarmandi dan kamar tidur, yang dapat menampung display cabinet dan space untuk dress-up (ruang untuk berpakaian).
  • Gunakan cabinet pakaian ‘customizedbuild in’ sehingga ukuran dan skaladisplay cabinetcocok dengan ruangan. Cabinet terdiri dari susunan rak, gantungan pakaian, dan susunan laci.
  • Gunakan Lampu-lampu downligt tanam pada ceiling dan cabinet yang akan mengekspos koleksi pakaian dan aksesories dengan tidak meyilaukan pandangan.
  • Kelompokkan pakaian dan aksesories menurut jenis nya,contohnya letakkan kemeja dan jas digantungan, koleksi kaos yang dilipat di rak serta kaos kaki, saputangan dan aksesorieslainnya pada laci.
  • Pengelompokan pakaian dapat juga di tata berdasarkan warna. Misalnya koleksi pakaian putih tersusun rapi dalam satu frame display dan koleksi pakaian hitam pada frame display lainnya.
  • Letakkan barang-barang yang sifatnya privasi pada laci, seperti koleksi perhiasan dan pakaian dalam.
  • Jangan lupa ‘less is more’ , sisihkan koleksi pakaian yang sudah tidak anda sukai dan hampir tidak pernah digunakan dari display cabinet, makin sedikit koleksi anda maka akan terlihat lebih rapi dan exclusive.
  • Ruang ‘Walking Closet’ yang sempit gunakan palet warna-warna terang dan lembut agar terkesan lebih luas.