Sabtu, 02 Mei 2009

Taman Minimalis



Seiring dengan trend langgam arsitektur minimalis di Indonesia, maka taman sebagi pelengkap rumah (biasanya halaman/ruang sisa yang tidak terencana di sekeliling bangunan) juga mengikuti trend gaya minimalis. Khusus untuk taman minimalis sebenarnya sudah lama dikenal kecenderungannya mirip ataupun akar gaya minimalis mengarah ke gaya taman jepang.

Taman jepang identik dengan taman yang simple dan dekat dengan alam, dimana ada 3 unsur material karakter yang menonjol disitu yaitu; batu (batu koral kecil, warna hitam & putih, atau batu besar sebagai element landscape), air dan pohon. ketiga unsur material itu diolah hingga tercipta harmoni yang dalam, tenang, simple dan "clean".

Semangat/roh dan nilai dari taman jepang itulah kemudian yang diadopsi dan lebih disederhanakan (pertimbangan kemudahan perawatan) hingga jadi taman minimalis. Seperti terlihat pada gambar diatas, batu koral putih yang dihampar, pohon yang simple (biasanya berdaun kecil) serta kolam reflectif di depan rumah sudah cukup menjadikan taman rumah kita terlihat bergaya minimalis....simpel bukan??


Jumat, 01 Mei 2009

RUMAH MINIMALIS


Dipenghujung tahun 1990a muncul tren rumah baru di Indonesia, Rumah berlanggam/gaya mininalist. Gaya minimalis sebenarnya adalah bagian dari arsitektur modern yang dipelopori oleh langgam International style, gerakan architect awal abad ke 20 (tahun: 1920an) yang dipelopori oleh Walter gropius, ada 3 prinsip dasar arsitekur modern : the expression of volume rather than mass, balance rather than preconceived symmetry and the expulsion of applied ornament ( Henry-Russell Hitchcock and Philip Johnson).

Gaya minimalis identik dengan meminimalisir semua elemen-elemen bangunan yang tidak fungsional dan me'reduce' se optimal mungkin hal-hal yang membuat suatu rumah/bangunan jadi tidak efisien. Efisien dalam hal penggunaan material, pengaturan ruang dan pemeliharaan, hal yang terakhir sering dilupakan.

Pada perkembangannya semangat-semangat / roh yang seharusnya dimiliki oleh rumah berlanggam arsitektur minimalis sering diabaikan. Para pengembang yang getol mengklaim memakai rancangan rumah minimalis sering terjebak pada fasade (tampak depan) rumah saja, itupun tidak benar-benar minimalis karena banyak sekali menggunakan ornamen ukiran horizontal memanjang pada dinding, yang pasti mahal (boros), tidak efisien membutuhkan waktu lama dan rumit serta tidak fungsional dalam pembuatannya. awalnya bermaksud bergaya minimalis, tapi kumpulan minimalis yang tidak komprehensif dan setengah-setengah tidak nyambung dan copot sana sini ide fasade pada desain menjadikannya maksimalist.

International style (ibu dari arstitektur modern menuju ke langgam minimalist) yang pada awalnya digagas di eropa, mentah-mentah di adopsi oleh kita yang notabene iklimnya yang berbeda, saya mulai mengamati rumah-rumah yang 'katanya' bergaya minimalist mulai jamuran dinding / fasadenya dikarenakan tidak mempunyai kanopi, yang membuat cost untuk perawatan tinggi, minimal mencatnya sekali setahun belum lagi akibat bocor, saya tidak bisa bayangkan betapa tingginya perawatan rumah ''minimalist'' yang salah tempat itu. belum lagi efek yang panas yang ditimbulkannya dalam ruangan, dinding bersentuhan langsung dengan sinar matahari, yang mengakibatkan meningkatnya permintaan AC yang akan bergesekan dengan isu global warming..hmm.....tragis memang.

Nenek moyang kita dengan naluri dan rasa yang terasah dari alam dan budayanya telah menciptakan rumah-rumah tropis yang ramah lingkungan dan nyaman ditempati. Kita memang tidak akan bisa lagi mengaplikasikan 100% rumah-rumah tradsional tersebut tapi kita bisa mengambil "roh" atau semangat bagaimana bersahabat dengan alam.


Rabu, 29 April 2009

Rumah tempatku bersarang

Hi...semua Blogger setia...
"Rumahtaman" ini adalah blog pertama saya...ketertarikan akan rumah berikut dengan segala sesuatu yang berhubungan dengannya seperti taman, interior furniture serta perawatannya memberanikan saya untuk membuat blog ini, disamping karena penulis memang mengenyam pendidikan bidang Arsitektur.

Blog ini berupa informasi tentang desain rumah, trend serta tips yang berhubungan dengan rumah yang menjadikan kita nyaman 'bersarang' di dalamnya. Kenapa sarang? karena sarang identik dengan tempat beristirahat setelah 'terbang' jauh...dan tempat mendapatkan kasih sayang (burung membuat sarang kalau mau bertelur) serta hangat. Rumah tanpa penghuni adalah rumah yang tidak ada 'roh'nya. Saya pernah mendengar nasehat pernikahan, yang diambil dari hadist (perawinya saya lupa) ''jadikanlah rumahmu seperti halnya pelabuhan", maksudnya pelabuhan adalah pelabuhan hati, isi dan rumah hangat menyambut pulang, juga pelabuhan dalam arti sebanarnya, pelabuhan yang baik adalah pelabuhan yang ramai dikunjungi. Untuk mencapai itu semua tentunya dibutuhkan rumah yang nyaman, indah, bersahaja dan hangat, etc......(tergantung interpretasi masing-masing kita).

Rumah memang tidak ada habisnya untuk diulas karena tingkat animo masayarakat modern akan hunian yang nyaman serta 'berselera' sebagai oasis ditengah padang kesibukan kota terus berkembang. Kualitas sebuah rumah sekarang ini lebih dibutuhkan daripada kuantitas dalam hal ini luasan rumah, ini dipengaruhi semakin efisiennya masyarakat urban karena harga lahan yang semakin mahal, serta susahnya perawatan.

Akhirnya penulis berharap blog ini dapat bermanfaat bagi pengunjungnya, dari berbagai kalangan, terutama para ratu rumah "ibu rumah tangga" yang paling besar wewenangnya dalam mengatur rumah...hidup ibu-ibu rumah tangga! , saya mendukung ibu rumah tangga jadi salah satu profesi yang sejajar dengan profesi-profesi besar lainnya, karena dari tangan ibu-ibu ini lah lahir dan berkembang generasi-generasi besar dan tangguh yang exist pada zaman cyber ini...
hmm....Rumahku istanaku


terima kasih...