Kamis, 04 Oktober 2012

Apik dengan Walking Closet



koleksi pakaian dan aksesories yang bertumpuk terkadang membuat ‘pusing’ menyusunnya dilemari. Susunan pakaian dan aksesories yang semrawut menjadikan kita sulit untuk me ’manage’ berbagai koleksi pakaian dan aksesories.
Sudah saatnya anda memiliki walking closet, area storage dan berdandan yang berbatasan langsung dengan kamar mandi. Pakaian dan aksesories anda akan tertata rapi dan apik laiknya disebuah butik.




Tips Merencanakan Walking Closet
  • Rencanakan ruang yang bersebelahan dengan kamarmandi dan kamar tidur, yang dapat menampung lemari pakaian dan space  untuk dress-up (ruang untuk berpakaian).
  • Gunakan cabinet pakaian ‘customized build in’ sehingga ukuran dan skala display cabinet cocok dengan ruangan. Cabinet terdiri dari susunan rak, gantungan pakaian, dan susunan laci.
  • Gunakan Lampu-lampu downligt tanam pada ceiling dan cabinet yang akan mengekspos koleksi pakaian dan aksesories dengan tidak meyilaukan pandangan.
  • Kelompokkan pakaian dan aksesories menurut jenis nya,contohnya letakkan  kemeja dan jas digantungan, koleksi kaos yang dilipat di rak serta kaos kaki, saputangan dan aksesories  lainnya pada laci.
  • Pengelompokan pakaian dapat juga di tata berdasarkan warna. Misalnya koleksi pakaian putih tersusun rapi dalam satu frame display dan koleksi pakaian hitam pada frame display lainnya.
  • Letakkan barang-barang yang sifatnya  privasi pada laci, seperti koleksi perhiasan dan pakaian dalam.
  • Jangan lupa ‘less is more’ , sisihkan  koleksi pakaian yang sudah tidak anda sukai dan hampir tidak pernah digunakan dari  display cabinet, makin sedikit koleksi anda maka akan terlihat lebih rapi dan exclusive.
  • Ruang ‘Walking Closet’ yang  sempit gunakan palet warna-warna terang dan lembut agar terkesan lebih luas. (syahbuddin pulungan/telah diterbitkan di Majalah Hunianku edisi September, 2012)

Selasa, 02 Oktober 2012

Kamar mandi Sehat & Stylist



Trend interior modern yang mengalami salah satu perubahan besar adalah interior kamar mandi. Trend kamar mandi sekarang ini, tidak ubahnya seperti kamar tidur mempunyai ukuran dan bukaan jendela yang besar. Keleluasaan ruang dan view keluar menjadikan kamar mandi nyaman laiknya di sebuah resort yang mewah.  Sudah saatnya anda menikmati moment ‘me time’ anda dengan memanjakan badan anda saat berbilas.Kamar mandi yang baik juga adalah kamar mandi yang sehat, yang mempertimbangkan aspek sanitasi dan sirkulasi udara. 






Tips Merencanakan Kamar Mandi : 
  • Desain lay out ruang kamar mandi dengan memisahkan area kering dan basah. Pisahkan area basah seperti shower dengan box shower atau tirai. Closet,bath up dan meja wastafel pada area kering.
  • Apabila kamar mandi anda mempunyai view yang bagus, tempatkan bath up dipinggir jendela agar anda bisa berendam sambil menikmati pemandangan keluar, anda bisa menambahkan vertical blind di jendela apabila privasi terganggu.


  • Gunakan warna putih dan aksen warna-warna natural pada kamar mandi agar berkesan lapang dan relax.
  • Gunakan marmer/ granit dengan warna natural pada dinding kamar mandi yang rentan terkena percikan air, seperti area shower, selebihnya pada area kering dinding cukup dengan finishing cat yang tahan lembab (oil base paint).
  • Apabila kamar mandi anda relatif sempit gunakan cat warna putih, kuning gading dan warna-warna ringan dan terang lainnya agar terkesan lapang.
  • Material  lantai, pada area basah sudah barang tentu menggunakan material keramik, marmer atau granit anti slip, agar mudah dibersihkan. Namun untuk area kering anda dapat bereksperimen dengan lantai parkit. (Syahbuddin Pulungan/telah diterbitkan oleh majalah Hunianku edisi September 2012

Tampil Berani dengan ''Open Kitchen''



Salah satu spirit berpikiran modern adalah, berani mencoba hal baru dan membuang paradigma lama yang tidak efisien. Beranikah anda dengan konsep dapur terbuka?

Dapur yang menyatu dengan ruang makan atau ruang keluarga ini biasa di sebut dengan Open Kitchen. Dapur yang selama ini ditutup-tutupi dan berada dibelakang (sering kali kotor dan tidak tertata), kini menjadi salah satu elemen interior yang paling penting dan sentral. konsep ini diyakini menjadikan interaksi antar anggota keluarga menjadi lebih intens dan terbuka. Semua anggota keluarga akan lebih menghargai  hasil masakan dari dapur karena mereka melihat langsung prosesnya. 



Tips merencanakan dapur terbuka :
  • Rencanakan bentuk meja dapur apakah berbentuk L shape, U shape dll, sesuaikan dengan space ruangan yang bersebelahan dengan ruang keluarga.
  • kitchen cabinet juga diperlukan untuk menyimpan berbagai keperluan memasak. Kitchen cabinet bisa mengikuti bentuk meja dapur.
  • Pastikan dapur dan  ruang sekitarnya mempunyai unsur benang merah desain, agar tercapai kontinuitas visual, dapat berupa warna kitchen cabinet yang senada dengan warna furniture di sekitarnya atau warna dinding material lantai dapur.
  • Pilih kitchen cabinet  dari material yang sifat ‘porositas’nya paling rendah seperti bahan HPL dan Acrylic agar mudah dibersihkan.
  • Hindari susut-sudut  berongga  dan tajam seperti area dibawah kompor  tanam dan pertemuan sudut-sudut meja dapur dengan dinding, usahakan agar sambungannya melengkung agar mudah dibersihkan.
  • Pastikan dapur mempunyai sirkulasi udara yang baik, dengan memasang exos fan agar bau masakan tidak menyebar keruang lain. Dan hindari dapur yang lembab dengan membuat jendela agar  lebih sehat. (Oleh : Syahbuddin Pulungan / Telah diterbitkan di majalah hunianku edisi September 2012) 

Senin, 01 Oktober 2012

RAPI DENGAN BUILT IN CABINET



Aplikasi built in cabinet sangat sesuai  untuk spirit rumah modern yang fungsional tetapi tetap stylist. Built in cabinet  menjadikan ruangan terasa lapang dan compact, karena desain dan bidangnya terintegrasi dengan ruangan.
Aplikasi built in cabinet ini membutuhkan perencanaan yang matang dan ketelitian dari aplikator  (tukang), karena sifatnya yang customed design dan menyatu dengan ruangan. Pengukuran  yang cermat pada  bidang dinding  yang akan dijadikan panel cabinet sangat diperlukan.
Bentuk-bentuk dari built in cabinet ini bisa berupa rak, lemari, laci yang dapat dikombinasikan. Aplikasinya dapat menjadi panel televisi, rak buku, storage, lemari wardrobe dll.
Yang menarik dari furniture built in ini adalah ekslusifnya  , karena setiap desain berbeda,  sesuai dengan ukuran ruangan dan kebutuhannya.

Tips merencanakan Built in Cabinet :
  • Tentukan bidang dinding yang akan dijadikan panel cabinet. Manfaatkan cerukan bidang antar kolom agar lebih efisien.
  • Dimensi cabinet harus diukur dengan cermat agar sesuai dengan dimensi ruang. Kesalahan pengukuran akan membuat cabinet anda tidak bisa dipasang pada ruangan.
  • Tentukan desain sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk penyimpanan sepatu, sesuaikan tinggi dan lebar grid rak cabinet agar lebih efisien.
  • Pilih finishing yang sesuai dengan tema ruangan, sesuaikan warna dan tekstur dengan furniture disekitarnya. Ada banyak jenis pilihan untuk finishing Cabinet antara lain ; HPL , Tacon dengan beraneka motif dan tekstur  atau triplex bermotif kayu di finishing melamine.
  • Ingin tampilan clean dan terkesan bagian dari dinding? beri warna yang sama dengan dinding, handle ditiadakan, cukup dengan sistem tekan dan buka.
  •  atau ingin menjadikannya aksen ruangan pilih warna yang senada dengan furniture lainnya, sehingga kontras dengan bidang dinding.