Jumat, 08 Mei 2009

Rooftop Garden / taman diatas atap


Ditengah hutan belantara beton di kota-kota besar di Indonesia, yang sumpek, sesak dan semrawut muncul harapan baru untuk menigkatkan kualitas hidup dikota dengan munculnya trend rooftop garden dikota-kota besar dunia.

Kota yang getol dengan kegiatan menghijaukan kotanya adalah kota tokyo. Menurut penelitian suhu sekitar (lingkungan) turun sampai 2 derajat celcius dari tanaman di atap tersebut. Menurut saya hal ini perlu dibingkai dengan kebijakan kota karena KDB (koefisien dasar bangunan, perbandingan lahan yang tertutup bangunan dengan sisa lahan yang tidak tertutup bangunan) di lahan kota hampir 90-100%, artinya hampir semua lahan tertutup bangunan.

Hal ini patut di contoh kota-kota besar di Indonesia terutama jakarta yang mendapat "penghargaan" masuk peringkat 3 besar kota dengan kualitas udara paling buruk didunia. Kegiatan ini bisa dari rumah-rumah diperkotaan hingga bangunan publik.

Reason to Roofgarden :
  • Memperbaiki kualitas udara dan menurunkan emisi CO2
  • Memperlambat mengalirnya air hujan ke saluran drainase (sempat untuk dimanfaatkan sebelum akhirnya terbuang)
  • Meningkatkan habitat untuk burung
  • mengisolasi bangunan (mengisolasi dari panas matahari atau suhu-suhu extrem lainnya)
  • meningkatkan akses untuk ruang luar hijau pribadi di rumah / kantor, mall etc. di lingkungan perkotaan
  • Mensupport produksi suplay bahan makanan kota (ex; menanam sayur di rooftop garden)
  • meningkatkan nilai dari bangunan untuk pemilik dan penyewa bangunan
  • meningkatkan kohesi sosial ditengah kota
  • menciptakan lapangan pekerjaan pada lapangan, desain, konstruksi, pertamanan,kesehatan dan produksi makanan.
(city farmer, Canada's officer of urban agriculture)

dari keuntungan-keuntungan di atas wajar sekali apabila gerakan ini sangat giat dilakukan oleh para pecinta lingkungan, mungkin anda yang sedang membaca artikel ini salah satunya : )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar